Senin, 18 September 2017

LOTEK RAWAS, Sebuah Kuliner Penyambung Hidup

Minggu 17 September 2017.
Seperti biasanya hari minggu adalah rutinitas saya mengantar anak-anak pergi belajar karate. Sebagai seorang wanita sekaligus ibu yang aktif, dengan bermodalkan motor matic ini sering kali saya pun menerima Orderan menjadi Tukang Ojek tapi specialis wanita tentunya. Lumayanlah untuk menambah pemasukan, karna saya termasuk wanita yang tak bisa hanya berpangku tangan.

Dari setiap perjalanan itulah sering kali saya bertemu dan berkenalan dengan seseorang dari berbagai kalangan.
Salah satunya adalah Ibu Yus atau sering di panggil Ni Yus. Warung sederhana yang bertempat di Guguk Bulek Bukittinggi, disanalah kadang kala saya mampir untuk mengobati rasa lapar yang melanda dengan kuliner specialnya "LOTEK RAWAS".
Masyarakat sekitar pun tlah banyak mengakui kelezatan kuliner ini, yang membuat Usaha Ni Yus tak pernah sepi pembeli.


Saya pun memesan satu porsi. Ni Yus si pemilik warung dengan ramahnya bertanya, "Lotek yo..??" tanyanya dalam bahasa daerah yang kental, bila diartikan Lotek ya..?? Saya pun menyahut "iya Ni".
Beliau bertanya kembali "padeh, sadang..??" maksudnya pedas atau sedang..?? dan saya jawab pedas lah ni, tapi jangan terlalu pedas.

Ia pun bergegas menggiling bumbu dan meracik  semuanya di tempat sempit sebelah tempat meja makannya. sampai-sampai untuk mengambil foto ini pun saya sampai berputar keluar dari warungnya. hehehe.... dia memang terlihat cekatan. maklum, sudah setiap hari itu yang dikerjakannya.


Tidak lama kemudian, Taraaa..... Seporsi Lotek sudah ada di meja. Cita rasanya pun pasti tahulah, muantab pake banget deh. Hihihi

Ni Yus termasuk wanita yang ramah tak jarang kami pun berbincang di sela kesibukannya.
Beliau menceritakan kisah empat tahun lalu dimana ia bersama sang suami yang akrab dipanggil Da Rano memulai membuka usaha warung loteknya ini. Dan alhamdulillah, dengan penuh syukur, perjuangannya mulai membuahkan hasil. LOTEK RAWAS yang ia jajakan mulai dikenal banyak orang dan menjadi sebuah kuliner penyambung hidup bagi keluarga.
Berkat usahanya ini mereka mampu menghidupi dan menyekolahkan ke 6 orang anaknya.
Waw, luar biasa banget ya....
Ni yus pemilik usaha Lotek memakai jilbab Pink muda

Dengan banyaknya pembeli yang berdatangan, sering kali Da Rano harus bolak-balik ke pasar untuk membeli bahan lotek yang telah habis untuk segera di olah kembali.
Karena biasanya sebelum siang berlalu, Lotek Rawas buatannya sudah habis. Dan ia selalu konsisten berjualan dari pagi sampai sore hari. jadi, bila ada salah satu bahan yang habis dengan segera ia akan menyediakannya.
Ternyata begitulah giatnya mereka hingga akhirnya membuahkan hasil yang juga sebanding dengan usahanya.

Namun tak terasa waktu pun cepat berlalu dan ku sempatkan berfoto bersama. Kemudian saya pun pamit dan membayar makanan yang saya pesan tadi "Bara ni..?? tambah bakwannya tadi dua sama peyek 1 " dan dia pun menjawab "13ribu". Saya pun menyodorkan uang 15ribu dan dia bilang "ambek ce bakwan 3 lay dih, bonus ciek." "ambil aja bakwan 3 lagi ya. bonus satu" saya pun menyetujuinya.
Kemudian saya lanjutkan perjalanan menjemput anak-anak dari tempat karatenya dan pulang .....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya dan silahkan berkomentar dengan sopan dan saling berbagi ilmu yang bermanfaat.